Notasi Algoritma (Kalimat deskriptif, Flowchart, Pseudocode)

Kalimat deskriptif 

Notasi penulisan algoritma dengan menggunakan bahasa deskriptif biasa juga disebut dengan notasi alami. 
Dilakukan dengan cara menuliskan instruksi-instuksi yang harus dilaksanakan dalam bentuk untaian kalimat deskriptif dengan menggunakan bahasa yang jelas. Dasar dari notasi bahasa deskriptif adalah Bahasa Inggris, namun dapat dimodifikasi dengan bahasa sehari-hari termasuk Bahasa Indonesia. Karena tidak ada aturan baku dalam menuliskan algoritma dengan notasi deskriptif maka tiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritma sendiri. Hal ini dapat dimengerti karena teks algoritma tidak sama dengan teks program. Program adalah implementasi algoritma dalam notasi bahasa pemrograman tertentu. Namun, agar notasi algoritma mudah ditranslasi ke dalam notasi bahasa pemrograman, maka sebaiknya notasi algoritma tersebut berkoresponden dengan notasi bahasa pemrograman pada umumnya. Kata kerja adalah jenis kata yang biasa digunakan dalam penulisan bahasa deskriptif, contohnya tulis, baca, hitung, tampilkan, ulangi, bandingkan, dan lain-lain.  
Notasi jenis ini cocok untuk algoritma yang pendek. Tapi untuk masalah algoritma yang panjang, notasi ini kurang efektif. Cara penulisan algoritma dengan notasi bahasa deskriptif paling mudah dibuat, namun demikian cara ini paling sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman. Pada dasarnya teks algoritma dengan bahasa deskriptif disusun oleh tiga bagian utama yaitu:  
1. Bagian judul (header)
2. Bagian deklarasi (kamus)
3. Bagian deskripsi
Setiap bagian disertai dengan komentar untuk memperjelas maksud teks yang
dituliskan. Komentar adalah kalimat yang diapit oleh pasangan tanda kurung kurawal (‘{’ dan ‘}’). 

Judul Algoritma
Merupakan bagian yang terdiri atas nama algoritma dan penjelasan (spesifikasi) tentang algoritma tersebut. Dibagian ini juga digunakan untuk menentukan apakah teks algoritma yang dibuat tersebut adalah program, prosedur, atau fungsi. Nama algoritma sebaiknya singkat namun cukup menggambarkan apa yang dilakukan oleh algoritma tersebut. 

Di bawah nama algoritma disertai dengan penjelasan singkat (intisari) tentang apa yang dilakukan oleh algoritma. Penjelasan dibawah nama algoritma sering dinamakan juga spesifikasi algoritma yang dituliskan dalam kurung kurawal ({}). Algoritma harus ditulis sesuai dengan spesifikasi yang didefinisikan.
Contoh menghitung luas lingkaran yang disertai dengan penjelasan singkat. 

Algoritma Luas_Lingkaran <- Judul algoritma   
{Menghitung luas lingkaran untuk ukuran jari-jari tertentu. Algoritma menerima masukan jari-jari lingkaran, menghitung luasnya, lalu cetak luasnya ke piranti keluaran} <- Spesifikasi

Bagian Deklarasi 
Di dalam algoritma, deklarasi atau kamus adalah bagian untuk mendefinisikan semua nama yang dipakai di dalam algoritma. Nama tersebut dapat berupa nama variabel, nama konstanta, nama tipe, nama prosedur atau nama fungsi. Semua nama tersebut baru dapat digunakan di dalam algoritma jika telah didefinisikan terlebih dahulu didalam bagian deklarasi. Penulisan sekumpulan nama dalam bagian deklarasi sebaiknya dikelompokkan menurut jenisnya. Pendefinisian nama konstanta sekaligus memberikan nilai konstanta. Pendefinisian nama fungsi atau prosedur sekaligus dengan pendefinisian spesifikasi dan parameternya. berikut adalah bentuk umum bagian deklarasi.

Deklarasi :
{Nama Type variabel yang bukan tipe data dasar}
type waktu:<hh:mm:ss: integer> {Type waktu terdiri dari 3 data masukan yaitu “hh” sebagai jam, “mm” sebagai menit, dan “ss” sebagai detik}
  
{Nama konstanta, harus menyebutkan tipe data dan nilai} 
constant PHI: real = 3.141592653589793 
constant E: real = 2.718281828459045  

{Nama variabel yang menggunakan tipe data dasar} nama  : String {suatu nilai yang merupakan kumpulan karakter} 
ketemu  : boolean  {suatu nilai logika (true atau false)} 
beratBadan : real  {suatu nilai bilangan pecahan} 
jumlahAnak : integer {suatu nilai bilangan bulat}  

{Nama fungsi, mendefinisikan domain, nama, jumlah, tipe dan jumlah parameter, serta tipe data keluaran} 
function tambah(x:int, y:int): int {proses: menambahkan dua nilai data dan hasil penambahan sebagai nilai keluaran fungsi}

Berikut ini adalah contoh bagian deklarasi algoritma menghitung luas lingkaran:

Deklarasi :
jari_jari = real {tipe data bilangan pecahan} 
luas = real {tipe data bilangan pecahan}
PHI = 3.14 

Bagian deskripsi.
Deskripsi adalah bagian inti dari struktur algoritma. Bagian ini berisi uraian langkah-langkah penyelesaian masalah. Langkah-langkah ini dituliskan dengan notasi yang lazim dalam penulisan algoritma. Setiap langkah algoritma dibaca dari langkah paling atas hingga langkah paling bawah. Urutan penulisan menentukan urutan pelaksanaan perintah.Seperti telah dijelaskan di bab satu bahwa penyusun atau struktur dasar algoritma adalah  langkahlangkah. Suatu Algoritma dapat terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu runtunan, pemilihan dan pengulangan. Ketiga jenis langkah tersebut membentuk konstruksi suatu algoritma. Pada bagian deskripsi inilah letak tiga struktur algoritma tersebut. 
berikut adalah adalah contoh bagian deskripsi algoritma menghitung luas lingkaran.
Flowchart

Pengertian flowchart program
flowchart program yaitu suatu skema atau bagan yg menggambarkan urutan kegiatan dari suatu program dari awal sampai akhir. tujuan dari lowchart program yaitu untuk mengetahui alur kerja dari sebuah program saat program itu berjalan. yang diperhatikan dari flowchart program yaitu semuanya mulai dari deklarasi variabel, data yang diinputkan, data yang diproses, percabangan, data yang dioutputkan hingga selesai. untuk itu diperlukan simbol simbol flowchart yang digunakan dalam membuat alur dari system. berikut ini adalah simbol simbol dari flowchart program.
Simbol Flowchart
simbol flowchart program
berdasrkan simbol simbol diatas dan penjelasannya anda dapat melihat dan menggunakannya untuk membuat flowchart program sesuai sstem yang akan anda buat atau anda kembangkan. dan disini saya akan membuat contoh untuk flowchart program sederhana dan penjelasannya.
Contoh Flowchart Program
contoh flowchart program
Penjelasan dari contoh diatas adalah sebagai berikut :
—Mulai
—mendeklarasikan dari (Panjang, Lebar, Luas)
—Input Panjang, Lebar
proses (—Hitung Luas=Panjang * Lebar)
—Tampil Luas
—Selesai
mungkin itu saja yang dapat saya tuliskan tentang flowchart program dan semoga anda mengerti serta bisa memahami tentang penjelasan yang saya berikan diatas.
sekian tutorial yang dapat saya berikan kali ini semoga bermanfaat, sekali lagi saya sebagai penulis meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan saya diatas.
Pseudocode

Pengertian Pseudocode
Pseudocode adalah sebuah cara informal deskripsi dari pemrograman yang tidak memerlukan sintaks bahasa pemrograman. Pseudocode merangkum beberapa aliran program, tetapi tidak memasuki detail yang mendasarinya.

Pseudocode berasal dari kata ‘ Pseudo ‘ yang artinya imitasi atau tiruan atau mirip, dan ‘ Code ’ yang artinya kode atau script bahasa dari pemrograman. Jadi kita dapat menyimpulkan Pseudocode adalah imitasi atau tiruan kode atau script yang tidak terikat dengan bahasa pemrogram tertentu.

Pseudocode tidak menggunakan element yang cukup detail dimana hanya di perlukan untuk mudah dipahami manusia dari suatu algoritma, seperti deklarasi variable, kode atau pun sub lain yang lebih bersifat spesifik.

Pseudocode juga dapat dikatakan sebagai kerangka program (Skeleton Programs).Sebuah program yang masih dalam Pseudocode belum dapat di jalankan.

Pseudocode dapat di tulis atau di buat semua prang, bahkan tanpa keahlian coding. Namun itu memerlukan atau membutuhkan pemahaman atau proses pemikiran yang lebih detail atau terperinci dalam pemahaman tentang tugas tersebut. Contohnya coba anda pikirkan bagaimana anda melakukan tugas – tugas sederhana seperti mengemudi sepeda di taman.

Jika anda menulis atau mengetik ‘ Naik sepeda, pergi, berhenti,’, maka Pseudocode anda tidak akan lengkap, karena setiap tindakan dan keputusan tidak di tulis secara detail atau terperinci. Misalnya, Pertama Anda haru mencari sepeda di garasi sepeda dan naik ke sepeda, dan langkah – langkah yang spesifik untuk mengendarai sepeda atau mengoperasikan sepeda. Setiap langkah – langkah yang spesifik harus di tuliskan di Pseudocode.

Kelebihan Pseudocode yaitu memudahkan anda dalam membuat atau memodifikasi program, sehingga anda hanya memerlukan waktu yang lebih cepat.

Sedangkan kelemahan dari Pseudocode yaitu di pseudocode tidak menyediakan representasi visual dari logika pemrograman. Dan tidak ada standar yang diterima untuk menulis pseudocode.

Struktur Pseudocode
Pseudocode juga memiliki struktur, yang mana membuat pseudocode lebih mudah di pahami setiap semua orang. Berikut Struktur dari PseudoCode :

Judul                     : Judul dari Algoritma
Deskripsi              : Deklarasi Sebuah variable atau konstanta ( Jika di perlukan )
Implementasi    : Isi dari Pseudocode
Notasi Pseudocode
Notasi di gunakan untuk mengetahui proses yang akan terjadi pada pseudocode. Berikut notasi dari Pseudocode :

Input                                   : menunjukan pengguna untuk memasukkan sesuatu
Output                                : menunjukan bahwa akan menghasilkan keluaran
While                                  : sebuah perulangan ( looping ) yang memiliki iterasi kondisi awal
For                                     : sebuah perulangan ( looping ) perhitungan iterasi
Repeat – until                    : Sebuah perulangan ( looping ) yang memiliki kondisiakhir
If – then –else                   : Sebuah keputusan ( pilihan ) dimana pilihan tersebut di buat instruksi yang terjadi di dalam pilihan.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

Fungsi Pseudocode
Tujuan utama dari Pseudocode yaitu agar manusia dapat dengan mudah dalam pemahaman dalam algoritma dibandingkan dengan bahasa pemrograman, sehingga manusia bisa mengimplementasikan dalam berbagai bahasa pemograman yang di pakai.

Beberapa Fungsi yang dapat kita ketahui dari Pseucode yaitu :

Mempermudah user dalam memahami dan memperjelas cara menyelesaikan masalah.
Sebagai alat dokumentasi.
Memiliki aspek yang ringkas dan mudah, karena tidak bergantung pada suatu ssstem.
Dapat membantu dalam menuliskan sebuah algoritma yang akan di buat.
User dapat juga mengetahui seberapa rumit program yang akan di buat.
User juga lebih mudah mengembangkan program dari Pseudocode dari pada diagram alur.
Mempermudah untuk menerjemahkan pseudocode ke dalam bahasa pemrograman lainnya.(Diandri)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Process Synchronization

DESAIN EXPERIMEN